This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Senin, 03 Februari 2020

Pemeliharaan Sistem Informasi


 A. PENGERTIAN PEMELIHARAAN SISTEM
Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada.
Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang yang ada agar dalam penggunaannya dapat bekerja secara optimal.
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1.     Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2.      Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3.      Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
4.      Sistem terinfeksi malware aktif
5.      Sistem berkas corrupt
6.      Perangkat keras melemah
Pemeliharaan sistem meliputi :
1.      System Back-Up
Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada computer user maupun server ke dalam backup storage (External Disk).
2.      System Optimization
Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada computer, serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat berjalan normal.
3.      System Rebuild
Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja, agar system dapat bekerja normal kembali.
4.      System Upgrade
Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.
5.      Training dan Pelatihan
Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga operator dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian komputer yang baik dan benar.
6.      Update Anti Virus & Pembersihan Virus
Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat memproteksi komputer dari serangan virus baik virus lam amaupun baru, dan juga melakukan scaning virus serta membersihkan komputer dari Virus.
7.      System Security
Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan data penting perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.

B. JENIS PEMELIHARAAN SISTEM
Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :
1.    Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.
Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.
2.    Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.
Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.
Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
3.    Pemeliharaan Penyempurnaan
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.
Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.
4.    Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.
Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

C.  PROSEDUR UNTUK MEMELIHARA SISTEM
System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau preventif.
Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara sistem.
Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya dirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut :
1.      SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development Life Cycle).
Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk meningkatkan maintainabilitas sistem.
2.      Definisi Data Standar.
Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar.
3.      Bahasa Pemrograman Standar.
Penggunaan bahasa pemrograman standar, misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
Jika perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal yang jelas dan lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat memahami apa yang sedang dikerjakannya. Lagipula C dan COBOL adalah bahasa Universal yang umumnya diketahui oleh sejumlah besar orang. Dengan demikian penggantian programmer pemeliharaan tidak begitu berdampak negatif pada kemampuan perusahaan untuk memelihara program C atau COBOL lama.
4.      Rancangan Moduler.
Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan keseluruhan program.
5.      Modul yang Dapat Digunakan Kembali.
Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
6.      Dokumentasi Standar.
Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumentasi operasi yang standar sehingga semua informasi yang diperlukan untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.
7.      Kontrol Sentral.
Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE (Computer-Aided Software Engineering atau Computer-Assisted Software Engineering).

D.   LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN SISTEM
1.    Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
2.    Audit Sistem
Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
3.    Penjagaan Sistem
Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
4.    Perbaikan Sistem 
Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
5.    Peningkatan Sistem
Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

Sabtu, 01 Februari 2020

Teantang Cloud Computing

A. Sejarah Cloud Computing atau Komputasi Awan
     Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.

B. Pengertian Cloud Computing atau Komputasi Awan
     Cloud computing atau komputasi awan merupakan definisi untuk teknologi komputasi grid (grid computing) yang digunakan pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Jargon cloud computing atau komputasi awan mulai muncul pada akhir tahun 2007, digunakan untuk memindahkan layanan yang digunakan sehari-hari ke Internet, bukan disimpan di komputer lokal lagi. Pada saat itu, layanan lain termasuk pengolahan kata, spreadsheet, dan presentasi telah dipindahkan ke dalam komputasi awan. Google menyediakan pengolah kata, spreadsheet dan aplikasi presentasi di lingkungan komputasi awan dan terintegrasi dengan Gmail dan Google Calendar, menyediakan lingkungan kantor di web (atau di awan). Microsoft dan perusahaan lain juga bereksperimen dengan mengalihkan program-program ke awan untuk membuatnya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh pengguna komputer dan Internet. Perangkat lunak sebagai layanan (istilah Microsoft untuk cloud computing atau komputasi awan) adalah barang yang sangat baru bagi kebanyakan orang di Microsoft.
     Cloud computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet. Suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.


C. Latar Belakang Munculnya Komputasi Awan atau Cloud Computing
     Untuk pengguna individual, tentu cukup menyimpan data-datanya di sebuah laptop atau personal computer. Namun bagaimana dengan sebuah perusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki ribuan data penting dan membutuhkan media simpan yang lebih besar dan lebih aman, cloud computing atau komputasi awan adalah jawabannya. Teknologi ini dianggap dapat menekan ongkos investasi server raksasa, lebih efektif, transparan, dan efisien dari jumlah sumber daya manusia. Berbondong-bondong perusahaan-perusahaan IT dunia membangun infrastruktur untuk menuju era penyimpanan data yang mutakhir ini. Tidak heran bila kemudian perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Google, dan IBM mengembangkan teknologi ini dengan serius selama satu dekade terakhir.
     Teknologi komputasi dan teknik pemrograman baru atau teknik pengembangan berubah dengan cepat, tujuan dalam komputasi awan nampaknya akan membuat teknologi menjadi sangat mudah dimata user dan menjadikannya sesederhana mungkin. Pengembangan berbasis internet sangat pesat saat ini dengan boomingnya blogging dan microblogging serta layanan jejaring sosial yang bertujuan untuk menemukan cara baru membantu individu dan bisnis untuk dapat berkomunikasi satu sama lain di arena cloud computing atau komputasi awan.

D. Perkembangan Cloud Computing atau Komputasi Awan
     Cloud computing saat ini sangat populer, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com, merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online , dan RememberTheMilk.com, manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email seperti Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
     Microsoft sebagai perusahaan software terbesar saat ini, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada saat ini. Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam mengincar pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun silam yang bernama “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan yang diminati publik saat ini.

E. Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur cloud computing dapat dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu: lapisan perangkat keras (hardware), infrastruktur, platform, dan aplikasi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

Berdasarkan Gambar diatas, lapisan paling bawah adalah lapisan perangkat keras. Lapisan ini bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya fisik dari cloud. Lapisan ini terdiri dari perangkat fisik seperti serverrouterswitchpower, dan sistem pendingin. Secara fisik, lapisan ini sering dikelompokkan sebagai pusat data (data center). 
       Lapisan selanjutnya adalah lapisan infrastruktur. Lapisan infrastruktur dikenal dengan lapisan virtualisasi dan bertanggung jawab untuk membentuk media yang terdiri dari media penyimpanan (storage) dan sumber daya komputasi yang terpartisi dari sumber daya fisiknya.
          Lapisan berikutnya adalah lapisan platform. Lapisan ini terdiri dari sistem operasi dan kerangka aplikasi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk meminimalisasi beban penyebaran aplikasi secara langsung ke dalam wadah mesin virtual. 
           Tingkatan tertinggi dari hirarki arsitektur cloud computing adalah lapisan aplikasi. Lapisan ini terdiri dari aplikasi aktual dari cloud dimana jenis layanannya secara langsung dapat dikirimkan atau digunakan oleh pengguna akhir. Secara umum jenis delivery service yang disampaikan melalui lapisan ini disebut sebagai Software as a Service (SaaS). Bila dibandingkan dengan lingkungan layanan tradisional, seperti dedicated server farms atau server clusters, arsitektur cloud computing lebih modular. Setiap lapisan memiliki sistem loosely-coupled antara lapisan di atas dengan yang di bawah.

F. Cara Kerja Cloud Computing
    Ketika kita membuka internet. Apa yang dilihat oleh pengguna adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver. Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.
   Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server aplikasi. Kemudian informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan sebagainya.
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan (front end) dan ujung belakang (back end). Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client). Sementara back end adalah bagian “cloud” dari sistem ini.

       


       Front end termasuk komputer klien dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak semua sistem komputasi awan memiliki antarmuka pengguna yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 seperti email berbasis web hanya dibutuhkan browser biasa seperti Firefox, Internet Explorer atau Opera. Namun ada pula sistem cloud computing yang memiliki aplikasi sendiri (proprietary) yang harus diinstal di komputer client.
Sementara di back end sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari pengolahan data hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khususnya sendiri.





Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.


Setelah membahas definisi dan jenis layanan cloud computing, kita akan membahas cloud computing dari jenis penyebarannya. Menurut NIST, cloud computing dibagi menjadi empat macam berdasarkan jenis penyebarannya, yaitu:
  1. Private Cloud: Infrastruktur Cloud yang disediakan khusus untuk memenuhi kebutuhan internal suatu perusahaan. Private cloud ini dimiliki, dioperasikan, dan diatur oleh organisasi atau departemen IT pada suatu perusahaan sementara departemen lain sebagai konsumennya.
  2. Public Cloud: Layanan cloud computing yang terbuka untuk umum yang bersifat gratis maupun berbayar. Pengguna dapat langsung menggunakan layanan dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dari pihak provider.
  3. Community Cloud: Layanan cloud computing yang eksklusif dibangun untuk komunitas tertentu yang memiliki konsentrasi pada bidang yang sama.
  4. Hybrid Cloud: Merupakan gabungan dua atau lebih dari jenis cloud computing (private, public, atau community). Dalam hybrid cloud, perusahaan dapat memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke public cloud dan proses bisnis yang harus tetap berjalan pada private cloud 

H. Karakeristik Cloud Computing
  1. Broad Network Access : Akses jaringan yang luas dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, dsb. Contohnya facebook mobile, memungkinkan kita untuk mengakses layanan facebook melalui  handphone, smartphone ataupun tablet dimanapun kita berada.
  2. Resource Pooling : sumber daya komputasi dari penyedia cloud harus memenuhi banyak pelanggan dan bersifat dinamis tergantung kebutuhan pelanggannya. Contohnya google, menyediakan ratusan ribu server yang tersebar di penjuru dunia sehingga dapat melayani jutaan penggunanya.
  3. On-demand Self Service : pengguna cloud dapat mengatur sendiri layanan yang dipakai  sesuai dengan kebutuhannya tanpa interaksi dari pihak penyedia layanan. Contohnya menggunakan gmail, kita bisa menyimpan, memindahkan, menghapus email, dsb tanpa campur tangan dari penyedia cloud.
  4. Measured Service : Sistem cloud menyediakan layanan yang dapat memonitor dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya terhadap layanan yang dipakai (misalnya tempat penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan akun pengguna yang aktif). Sehingga pelanggan dapat memonitor sumber daya komputasi yang dipakai secara transparan antara penyedia layanan dan pelanggan. Misalnya dropbox, kita bisa memantau space yang terpakai ataupun space yang masih kosong, mengetahui masa aktif akun, dan lain sebagainya.
  5. Rapid Elasticity : kapasitas layanan bersifat fleksibel tergantung kebutuhan pengguna. Sehingga pengguna cloud dapat dengan mudah meminta menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan sesuai kebutuhannya. Jadi, kapasitas layanan ini seolah tak terbatas dan pengguna cloud dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya setiap saat. Misalnya office 365, kita bisa dengan cepat mengubah layanan yang diinginkan dari small ke bussiness atau sebaliknya sesuai denngan kebutuhan.